Renungan

Rabu, 22 Desember 2010

Hanya Melintas

“Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata TUHAN.

Saat hendak rekreasi bersama dalam acara perpisahan pemuda-pemudi kami sepakat memilih air terjun sebagai obyek wisatanya. Kicauan burung, hijau hutan dan jernihnya air yang mengalir membuat suasana sukacita dalam kebaktian kami lengkap dan membayar letihnya kami mencapai tempat tersebut, sebab jalan menuju air terjun itu harus naik turun lembah dan melewati jalan setapak. Ada beberapa teman wanita yang lemah dan hampir tidak mampu melanjutkan perjalan kami, tetapi kami terus menyemangatinya dengan mencritakan indahnya suasanan air terjun tersebut.
Ketika orang Israel keluar dari tanah mesir menuju tanah kanaan yang berlimpah susu dan madu itu, mereka melintasi padang gurun agar bisa sampai ke tanah perjanjian tersebut. Sebelum mereka memasuki tanah kanaan yang berlimpah susu dan madu, mereka harus melewati padang gurun yang airnya pahit, yang tidak ada makanan enak dan daging. Namun Tuhan tidak pernah menetapkan mereka untuk tinggal di padang gurun itu, Tuhan menjanjikan tanah kanaan yang berlimpah susu dan madu.  Meskipun demikian, tidak ada “jalan pintas” (dalam arti mereka bisa langsung samapi ke kanaan), bisa saja Tuhan langsung angkat dan pindahkan mereka, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, namun Tuhan tidak melakukan hal itu karena Ia mau mengajar orang Israel untuk berjuang dan bergantung sepenuhnya pada Tuhan.  Memang seharusnya mereka bisa melalui jalan yg lebih cepat tanpa harus berputar-putar dipadang gurun, tetapi karena sungut-sungut dan ketidaktaatan orang Israel terhadap Tuhan membuat mereka harus berputar-putar dipadang gurun dan bahkan hanya angkatan yang dahulu berangkat dari tanah Mesir termasuk, Musa pemimpin mereka tidak masuk ke tanah Kanaan tersebut.
  Jika saat ini kita sedang mengalami persoalan, proses, apapun yang menjadi “padang gurun kita”, ingatlah satu hal bahwasanya Tuhan tidak mau membiarkan kita tinggal dipadang gurun, Tuhan memang ijinkan kita melewati padang gurun agar belajar  berharap, dan taat kepada pimpinan Tuhan yang memimpin kita ke tanah kanaan. Untuk itu jangan pernah bersungut-sungut dan memberontak terhadap Tuhan saat engkau menghadapi persoalan hidup, sebab sungut-sungut dan pemberontakan hanya akan membuat kita lebih lama dan bahkan bisa mati dipadang gurun, akan tetapi ketaatan dan bergantung penuh pada pimpinan Tuhan akan membuat kita lebih cepat melewati “padang gurun” kehidupan kita.

Sabtu, 18 Desember 2010

Duri dalam daging

Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri....2 Korintus 12:7
 


 
     Ada beberapa penafsiran mengenai arti dari duri dalam daging yang Rasul Paulus maksud, yaitu;  1. sakit fisik  yang Rasul Paulus alami, 2. Kelemahan tertentu, 3. Pekerjaan iblis melalui Orang-orang yang berusaha menjatuhkan dan menghambat pelayanan Rasul Paulus. Sepertinya penafsiran yang ketiga yang lebih tepat, tetapi lepas dari mana yang lebih tepat, yang ingin kita bahas adalah alasan Tuhan tidak  mau mencabut duri dalam daging tersebut, meskipun Paulus sudah tiga kali berdoa supaya Tuhan mencabut duri dalam daging itu dari hidupnya.  Jawaban Tuhan justru mengatakan bahwa cukup sudah kasih karunia Tuhan terhadap Paulus. 
      Hal yang luar biasa dari Paulus adalah bahwa sedikitpun ia tidak kecewa dengan penolakan Tuhan atas seruannya itu, ia tahu rencana Tuhan dibalik semua hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya.  Ia tahu bahwa sekalipun Tuhan tidak mengabulakn doanya yang  meminta kepada agar Tuhan  duri dalam daging itu dicabut daripadanya bukan berati Tuhan tidak peduli terhadapnya yang selama ini sudah mengabdikan hidupnya sepenuhnya untuk pelayanan injil. Tidak banyak orang yang mampu menyadari dan memahami bahwa ada rencana Tuhan dibalik semua penderitaan, kegagalan, masalah yang Tuhan ijinkan terjadi ada rencana Tuhan yang indah bagi kehidupannya. Paulus tahu bahwa lewat duri dalam daging itu ia bisa belajar beberapa hal. Pertama duri dalam daging itu membuatnya tidak sombong atas semua penyataan Tuhan dan pemakaian Tuhan yang luar biasa dalam kehidupannya. Kedua, Paulus tahu bahwa dalam kelemahannya kuasa Tuhan akan semakin nyata. 
     Setiap kita memiliki duri dalam daging tersendiri, akan tetapi dari Rasul Paulus kita belajar untuk menyikapinya dengan positif, mungkin engkau sudah lelah berseru agar kelemahanmu tuhan angkat, agar semua persoalanmu tuhan selesaikan namun Tuhan menjawab dengan berkata tidak, cukup sudah kasih karunia-Ku padamu.  Jangan kecewa dan putus asa, hadapi semua porsoalan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupmu, belajarlah peka terhadap rencana Tuhan seperti Rasul Paulus. Persoalan Tuhan ijinkan agar kita tidak sombong dengan kehebatan dan kekuatan kita sendiri dan melupakan Tuhan yang memberikan semuanya itu terhadap kita, Persoalan Tuhan ijinkan agar kita bisa melihat pertolongan dan kuasa-Nya yang ajaib dalam hidup kita, kita tidak akan bisa melihat dan merasakan kuasa dan pertolongan Tuhan jika kehidupan kita semuanya baik dan mulus. 
      Jangan meminta Tuhan mengangkat semua beban dan kelemahanmu, tetapi minta kekuatan Tuhan untuk mengahadapi semua persoalanmu.  Sebab segala perkara dapat kita tanggung di dalam kekuatan kuasa-Nya.

Have a sense of gratitude to Enjoy life

"Take away from me cheating and deceit. Do not give me poverty or riches. Let me enjoy the food that becomes bagianku.Amsal 30:8"


            Recently we have witnessed on television news about the mothers who was caught stealing cigarettes with a reason to meet, actually a kind of news we've heard, many people who confessed to the robbery and theft simply because the insistence of the necessities of life, there's more news about malnutrition and famine and others that membeirahukan to us poor suffering people of our dibangsa. If you see conditions like this of course we all pray that we all become rich and do not experience poverty, surely no one refused if God gives us wealth, and there's nothing wrong with wealth is wrong is our attitude terhadapa wealth itself.
           But the writer of Proverbs has a different view, he asked God not to give her poverty, this would be our prayer as well, but the next sentence he also asked that God should not give him the wealth, while we ask for wealth. The reason is already clear why he did not want poor, so do not samapai because of poor and hungry he finally had to steal to survive that ultimately he'll embarrass God, and vice versa if the wealthy he knew that he forgot there was a tendency to be God ... He asks for for God gives it the ability to enjoy what God gave him ..
            Today Tuhanberi anything to you, let's enjoy with thanksgiving, God promised He will not let us slack and beg, if you're currently struggling with ekonomimu, remain grateful and hope in God. If today you diberkari God with an abundance of material should never forget the Lord in your life .....

Miliki rasa syukur untuk Menikmati hidup

"Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.Amsal 30:8"

           Baru-baru ini kita saksikan di Televisi berita tentang ibu-ibu yang kedapatan mencuri rokok dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan, berita yang sejenis sebetulnya sudah sering kita dengar, banyak orang yang mengaku melakukan perampokan dan pencurian hanya karena desakan kebutuhan hidup, ada lagi berita tentang busung lapar dan lain sebagainya yang membeirahukan kepada kita penderitaan orang-orang miskin dibangsa kita ini.  Jika melihat kondisi yang seperti ini tentu doa kita semua supaya kita semua menjadi kaya dan tidak mengalami kemiskinan, pasti tidak ada yang menolak jika Tuhan memberi kita kekayaan, dan tidak ada yang salah dengan kekayaan yang salah adalah sikap kita terhadapa kekayaan itu sendiri. 
          Akan tetapi penulis Amsal memiliki pandangan yang berbeda, ia meminta agar Tuhan jangan memberinya kemiskinan, ini tentu jadi doa kita juga, tapi kalimat berikutnya ia juga meminta agar Tuhan jangan memberinya kekayaan, sedangkan kita meminta kekayaan. Alasannya sebenarnya sudah jelas kenapa ia tidak mau miskin, agar jangan samapai ia karena miskin dan lapar akhirnya harus mencuri untuk bertahan hidup yang akhirnya ia akan mempermalukan Tuhan, dan sebaliknya kalau kaya ia tahu bahwa ada kecenderungan untuk ia lupa akan Tuhan...Ia meminta agar Tuhan memberi ia kemampuan untuk menikmati apa yang Tuhan beri padanya..
           Hari ini apapun yang Tuhanberi padamu, mari nikmati dengan ucapan syukur, Tuhan berjanji Ia tidak akan membiarkan kita kekurangan dan meminta-minta, jika saat ini engkau sedang bergumul dengan ekonomimu, tetaplah bersyukur dan berharap pada Tuhan. Jika saat ini engkau diberkari Tuhan dengan materi yang berlimpah jangan pernah lupa akan Tuhan dalam hidupmu.....











































Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.