“Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata TUHAN.
Saat hendak rekreasi bersama dalam acara perpisahan pemuda-pemudi kami sepakat memilih air terjun sebagai obyek wisatanya. Kicauan burung, hijau hutan dan jernihnya air yang mengalir membuat suasana sukacita dalam kebaktian kami lengkap dan membayar letihnya kami mencapai tempat tersebut, sebab jalan menuju air terjun itu harus naik turun lembah dan melewati jalan setapak. Ada beberapa teman wanita yang lemah dan hampir tidak mampu melanjutkan perjalan kami, tetapi kami terus menyemangatinya dengan mencritakan indahnya suasanan air terjun tersebut.
Ketika orang Israel keluar dari tanah mesir menuju tanah kanaan yang berlimpah susu dan madu itu, mereka melintasi padang gurun agar bisa sampai ke tanah perjanjian tersebut. Sebelum mereka memasuki tanah kanaan yang berlimpah susu dan madu, mereka harus melewati padang gurun yang airnya pahit, yang tidak ada makanan enak dan daging. Namun Tuhan tidak pernah menetapkan mereka untuk tinggal di padang gurun itu, Tuhan menjanjikan tanah kanaan yang berlimpah susu dan madu. Meskipun demikian, tidak ada “jalan pintas” (dalam arti mereka bisa langsung samapi ke kanaan), bisa saja Tuhan langsung angkat dan pindahkan mereka, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, namun Tuhan tidak melakukan hal itu karena Ia mau mengajar orang Israel untuk berjuang dan bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Memang seharusnya mereka bisa melalui jalan yg lebih cepat tanpa harus berputar-putar dipadang gurun, tetapi karena sungut-sungut dan ketidaktaatan orang Israel terhadap Tuhan membuat mereka harus berputar-putar dipadang gurun dan bahkan hanya angkatan yang dahulu berangkat dari tanah Mesir termasuk, Musa pemimpin mereka tidak masuk ke tanah Kanaan tersebut.
Jika saat ini kita sedang mengalami persoalan, proses, apapun yang menjadi “padang gurun kita”, ingatlah satu hal bahwasanya Tuhan tidak mau membiarkan kita tinggal dipadang gurun, Tuhan memang ijinkan kita melewati padang gurun agar belajar berharap, dan taat kepada pimpinan Tuhan yang memimpin kita ke tanah kanaan. Untuk itu jangan pernah bersungut-sungut dan memberontak terhadap Tuhan saat engkau menghadapi persoalan hidup, sebab sungut-sungut dan pemberontakan hanya akan membuat kita lebih lama dan bahkan bisa mati dipadang gurun, akan tetapi ketaatan dan bergantung penuh pada pimpinan Tuhan akan membuat kita lebih cepat melewati “padang gurun” kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar